Nama
: Arini Okvitasari
Nim : 175231033
Kelas : PBS 2A
TUGAS
METODOLOGI STUDI
ISLAM
PONDOK PESANTREN
KLASIK DAWAR
Jl. Dawar
Manggis Mojosongo Boyolali
Pada
saat pemberian tugas metodologi study Islam mengenai observasi sekaligus
live-in di pondok pesantren selama 1x24 jam, awalnya saya bersama lima orang
anggota kelompok saya bingung harus mencari pondok pesantren yang daerah
tujuannya sudah ditentukan, yaitu Klaten, Boyolali dan Sragen. Sebab saya dan
teman-teman sama sekali tidak berpengalaman untuk mondok bahkan tidak tau
tentang letak pasti pondok didaerah yang sudah di tentukan tersebut. Akhirnya
pada jum'at tanggal 8 Maret 2018 kami memutuskan untuk mencoba bersama-sama
mencari pondok di daerah Klaten.
Pondok
pesantren di daerah Klaten yang pertama kali kelompok saya kunjungi adalah PPTQ
Ibnu Abbas. Awalnya kedatangan saya dan teman-teman disambut baik oleh pihak
pondok. Kami dipersilahkan untuk duduk di tempat yang sudah disediakan sambil
menunggu kedatangan pimpinan pondok. Setelah bertemu dengan pimpinan
pondok,dipersilahkan perwakilan kelompok sebanyak dua orang untuk melakukan
negosiasi kepada pimpinan pondok untuk izin melakukan observasi di PPTQ Ibnu
Abbas ini. Namun sayangnya setelah melakukan negosiasi dari pihak pondok
sendiri tidak memberikan keputusan pasti apakah saya dan teman-teman diterima
atau tidak. Dari pihak pondok hanya meminta Homer telefon yang visa dihubungi
agar apabila nanti keputusannya sudah benar-benar pasti maka akan segera
dihubungi oleh pihak pondok.
Setelah
dari PPTQ Ibnu Abbas tidak memberikan keputusan yang pasti akhirnya saya dan
teman-teman bergegas untuk mencari pondok pesantren lain disekitar daerah
tersebut. Kemudian saya dan teman-taman menemui pondok pesantren Qriya Qur'an.
Sesampainya di pondok pesantren tersebut saya dan teman-teman bingung karena
pondoknya sangat sepi dan tertutup selain itu di pondok tersebut tidak ada
penjaga atau satpam yang bejaga-jaga. Akhirnya saya dan teman-teman tetap
menunggu didepan gerbang pondok sampai ada oramg yang dapat saya dan
teman-teman jumpai.
Tidak
lama sekitar kurang lebih 10 menitan ada dua orang santri pondok datang
menghampiri saya dan teman-teman. Lalu akhirnya segeralah saya dan teman-teman
menjelaskan maksud dan tujuan datang ne pondok pesantren ini. Kemudian dua
santir tersebut mempersilahkan untuk masuk sambil menunggu mereka memanggilkan
ustazah mereka. Karea saya dan teman-teman datang ke pondok pesantren itu
ketika waktu istirahat dan sholat dhzuhur akhirnya sambil menunggu ustazahnya
siap saya dan taman-teman dipersilahkan untuk sholat dhzuhur terlebih dahulu.
Setelah selasai saya dan teman-teman menunggu lumayan lama ustazahnya tak
kunjung menemui. Saya dan teman-teman tetap menunggu disitu dan akhirnya
datanglah ustazah itu. Saya dan teman-teman menjelaskan maksud dan tujuan kami
datangke pondok tersebut namin pihak pondok tidak bisa memberikan keputusan
karena semua keputusan perizinan dibawah pimpinan ustadz dan pada saat itu
ustadznya berada di pondok laki-laki. Setelah menemui ustadznya akhirnya mereka
mengizinkan. Namun pondok ini akhirnya dberikan kepqda kelompok lain karena
kelompok saya ingin mencoba mencari pondok lain didaerah Boyolali.
Dan
pada akhirnya saya dan teman-teman melanjutkan pencarian pondok di Boyolali.
Akhirnya saya dan teman-teman berhasil menjumpai salah satu pondok klasik di
desa Dawar kelurahan Manggis kecamatan Mojsongo Boyolali. Saya dan teman-teman
sempat binging sebab sesampainya disana ternyata di daearah tersebut terdapat 3
pondok pesantren sekaligus. Saya dan teman-teman bertanya kepada salah satu
orang disana dan bertanya tentang legal pondok pesatren dawar khusus putri.
Akhirnya orang itu memberi tahu letak pondok pesantren Dawar putri saya dan
teman-temanpun segera bergegas kesana.
Kedatangan
saya dan teman-temanpun disambut baik oleh pihak pondok. Saya dan teman-teman
dipersilahkan masuk dan di jamu dengn teh hangat dan berbagai makanan ringan
hang konon makanan ringan itu adalah buatan santri dan satriwati pondok dawar
itu sendiri. Dengan rasa hormat saya dan teman-teman menjelaskan maksud dan
tujuandatang kepondok pesanteren dawar ini kepada kyai dan bu nyai. Setelah
bernegosiasi panjang lebar pihak dari pondok mengizinkan kelompok saya untuk
live-in selama 1x24 jam. Dan kelomlok saya akan mulai menetap pada hari kamis tinggal.
Akhirnya
hari kamis tangga telah tiba saya dan teman-teman sampai di sana pukul empat
sore. Sesampainya disana saya dan teman teman diantar kekamar untuk menaruh tas
dan istirahat sejenak. Disana saya dan teman-teman langsung berbincang bincang
mengenai kehidupan dipondok setiap hari. Karena saya dan tan teman datang di
hari kamis malam jum'at dan pulang hari jum'at sore ternyata kegiatan di pondok
pada hari itu libur atau free. Memang di pondok dawar ini hari kamis sore -jum'at
itu tidak ada kegiatan atau bebas. Jadi saya dan teman teman langsung memulai mengumpulkan
data-data terkait kegiatan rutin pondok yang berlangsung setiat hari.
Pondok
Dawar memiliki tiga komplek yang tersebar di desa dawar itu. Yang pertama
adalah komplek A yang dihuni oleh para santri laki laki yang mempelajari hukum Islam
dan mengkaji kitab kitab. Sedangkan di komplek B difokuskan untuk bersekolah seperti
sekolah madrasah atau Aliyah dan program belajarnya hampir sama dengan komplek
A. Lalu di komplek C yang saya amati terdapat santriwati yang berjumlah kurang
lebih 90 orang. Di komplek C sendiri para santriwatinya hanya di fokuskan untuk
mengkaji dan menghafal Al Qur'an.
Pondok
pesantren Dawar di komplek C diasuh atau dibawah bimbingan Kyai Achmad Jundan. Beliau
tidak membebani para santrinya dengan memberikan ketentuan untuk menghafalkan Al
Qur'an setiap hari. Namun, kegiatan hafal menghafal dilakukan secara fleksibel
tau tergantung dengan santinya masing-masing. Karena menurut beliau setiap
santri memiliki daya ingat dan suasana hati yang berbeda-beda. Jadi di komplek
C ini seluruh kegiatannya bebas dalam pelaksanaan kegiatannya.
Komplek
C dihuni atau ditinggali oleh santriwati yang berjumlah kurang lebih 90 orang
dengan 5 kamar yang tersedia. Jadwal kegiatan setiap hati dari bangun tidur sampai
tidur kembali yaitu seperti Setiap hari senin-kamis lagidiawali dark bangun pagi
lalu langsung sholat subuh jam 04.30 kemudian dilanjutkan tadarus Al Quran,piket
dan bersih Kamar. Kemudian jam 07.30 simaan Al Quran bagi pembaca dan penghafal.
Dilanjutkan jam 09.00-10.00 itu nganji atau setoran hafalan. Setelah selesai
hafalan kemudian istirahat kira kira jam 11.00-12.00. Sholat dzhuruh jam 12.30 dan dilanjut istirahat makan
dan lain lain. Kemudian 14.30 mulai ngaji Al Qur'an dan Jus Amma. Dan mulai
jama'ah Ashar jam 16.30 setelah selesai kemudian dilanjut makan, mandi dan siap-siap
untuk jama'ah sholat magrib. Bakda sholat magrib kegiatan selanjutnya digunakan
bagi santri-santri yang sekolah kitab. Kegiatan sekolah kitab itu dilakukan
oleh seluruh santri kecuali santri-santri yag sudah besar itu hanya 2 kali seminggu.
Untuk
biaya administrasi pondok Dawar para santrinya haris membayar uang bulanan
hanya sebesar Rp. 25.000,-.biaya itu digunakan untuk membayar biaya listrik,
air, dan tempat tidur. Sedangkan untuk biaya makan setiap kamar memiliki
koordinasi konsumsi maxing maxing jadi antara kamar yang satu dengan yang lain menu
makan setiap harinya berbeda beda tergantung koordinasi kamar. Biasanya para
santri makan hanya dua kali yaitu pagi dan malam saja.
Kegiatan
malam jum'at adalah khitobah dilanjut dzibaan ( berjanjen) bersih-bersih kemudian
sholat Isya' lalu kegiatan free seperti tidur, nonton tv biasanya sampai jam 00.00-01.00.kenudian
jum'at lagi setelah sholat subuh para santri pergi ziarah makam lalu setelah itu
kegiatan free Ada yang piket bersih-bersi simaan Al Qur'an dan lain-lain. Kemudian
bakda sholat dzhur kegiatan selanjutnya adalah pengajian rutin setiap hari jum'at.
Kemudian kegiatan malam sabtu -minggu sama dengan kegiatan rutin setiap hari senin-kamis.
Setelah
mengamati kegiatan pondok selama 1x24jam perasaan saya sebagai orang awam yang
sama sekali belum pernah mondok atau menjadi santri saya rasa memiliki kesan
tersendiri sekaligus bangga dengan para santri yang bisa hidup mandiri jauh dari
orang tua. Mereka sangat hebat menghabiskan hari hari mereka dengan menjadi orang
yang selalu ingin dekat dengan Allah tanpa terbujuk oleh kemewahan dunia. Suasana
kebersamaan, solidaritas dan persaudaraan mereka sangat kuat tanoa membeda-bedakan
satu dengan yang lainyan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar