TUGAS
SEJARAH
PERADABAN ISLAM
"KEUNIKAN
MASJID WISANGGENI"
NAMA : ARINI OKVITASARI
NIM : 175231033
KELAS : PBS 1 A
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN
2017/2018
A.PENDAHULUAN
Pada kesempatan kali ini saya memilih
Masjid Wisanggeni sebagai objek observasi saya. Saya melakukan observasi ini
melalui dua cara yaitu pengamatan langsung Dan wawancara. Says memulai
observasi pada tanggal 21 Oktober 2017.Tujuan saya melakukan observasi me
Masjid Wisanggeni ini karena saya rasa Masjid Wisanggeni ini memiliki berbagai
keunikan keinikan Yang banyan Dan jarang di jumpai di masjid masjid lain.
Selain itu tujuan saya memilih masjid ini karena masjid ini dekat demgan rumah
saya yaitu terletak di Desa Trangsan Gatak Sukoharjo.
Hasil wawancara saya dibantu oleh
narasumber yang saya rasa memiliki informasi mengenai keadaan Dan keunikan di
Masjid Wisanggeni tersebut. Saya mewawancarai seorang Takmir masjid sekaligus
orang Yang di percaya mejaga masjid tersebut yaitu Mbah Sumadi. Beliau di
percaya Mbah Pur yaitu oramg Yang membangum masjid Wisanggeni ini untuk
mengolah masjid tersebut. Sehingga saya rasa tidak mewawancarai Mbah Sumadi
until saya jadikan narasuber keunikan Yang Ada di masjid Wisanggeni.
Banyak berbagai kegiatan Yang Ada di
masjid wisanggeni serta keunikan keunikan Yang teedapat pads setiap kegiatan
rutin masjid wisanggeni ini. Kegiatan rutin yang Ada di masjid wisanggeni ini
antara lain yaitu Penganjian rutin Yang di selenggarakan setiap malam Selasa
Dan malam kamis, lalu Ada sholat jum'at berjamaah Dan dilanjutkan makan bersama
di serambi masjid, kemudian TPA dan Baca Qur'an bersama Dan Sholat subuh
berjama'ah. Namun dari berbagai kegiatan tersebut banyak tersimpan keunikan
dimasing masing kegiatan tersebut. Ditambah lagi masjid in I jiga di gunakan
sebagai temp at perayaan atau pelaksanaan hari hari besar agama Islam yaitu
seperti peeayaan Dan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.
B. PEMBAHASAN
Sejarah masjid wisanggeni
Masjid wisanggeni adalah masjid
yang letaknya di desa Trangsan kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Masjid ini
didirikan oleh seorang yang sangat di segani di daerah tersebut karena
kedermawanannya yaitu Bapak Hadi Purnama atau yang biasa di panggil Mbah Pur. Mbah
Pur sendiri selain dikenal orang yang kaya dan raya juga
di kenal sebagai sosok yang
sangatlah dermawan. Beliau tidak pernah memberda bedakan orang yang satu dengan
yang lain. Beliau semata
mata membangun masjid ini untuk kalangan umat Muslim. Sifat rendah hati, tidak
sombong, suka membantu orang yang
lemah ini juga dimiliki oleh Mbah Pur. Oleh sebab itu banyak orang Yang suka
Dan menghormati mbah Pur. Menurut takmir masjid
ini yang bernama Mbah Sumadi beliau sekaligus tangan kanan atau orang
kepercayaan Mbah Pur awal mula pembentukan masjid ini adalah dulunya karena
Mbah Pur memiliki tanah kosong di samping rumah. Kemudian ia meminta saran
kepada Mbah Sumadi mengenai keinginannya untuk membangun masjid di tanah kosong
tersebut. Lalu Mbah Sumadi pun setuju mengenai keinginan dari Mbah Pur untuk
membangun masjid di tanah losing tersebut. Akhirnya masjid tersebutpun mulai di
bangun di tanah kosong tersebut. Total biaya yang di keluarkan Mbah Pur untuk
membangun masjid tersebut kurang lebih berjumlah 260juta dan pembangunan tralis
untuk parkirannya sendiri senilai kurang lebih 190juta dan dibantu bupati
Sukoharjo senilai 40juta.
Asal usul pemberian mama masjid
"wisanggeni"
Menurut Mbah Sumadi pemberian nama
Wisanggeni itu berawal dari kepergiaan Mbah Pur ke tanah suci untuk menunaikan
ibadah umroh. Setelah itu Mbah Pur pun meminta saran kepada orang Arab untuk
memberikan nama pada Mesjid yang di bangunnya. Pada akhirnya orang Arab
tersebut memberi saran agar masjid tersebut diberi nama Wisanggeni yang
memiliki arti yaitu "mengalahkan dewa sewa". Akhirnya masjid tersebut
telah selesai di bangun dan di beri nama Masjid Wisanggeni serta mulai di
resmikan pada tanggal 31 Mei 2016 oleh ulama besar yaitu Habib Syech Bin Abdul
Qodir Assegaf. Kini Masjid ini telah berdiri kurang lebih sekitar 2 tahun dengan
jama'ah paling banyak di bandingkan dengan jama'ah di sekitar masjid
Wisanggeni.
Fasilitas
Selain bangunan masjid yang sangat mewah
dan megah masjid ini juga di lengkapi dengan sarana dan prasarana yang sangat
memadai. Dilengkapi dengan adanya Ac ,Kipas Angin, Kamar mandi yang bersih,
Tempat wudhu yang banyak, Lampu
yang Indah dan terang juga dilengkapi dengan wifi. Jadi orang yang berkunjung
untuk menunaikan ibadah di masjid wisanggeni ini selalu ingin berlama lama
disini dan tidak pernah merasa bosan jika kesini karena memiliki lahan dan
tempat atau teras yang sangat luas. Walaupun sekedar hanya untuk beristirahat
sambil menunggu saatnya sholat tiba sambil duduk istirahat di serambi kanan
kiri area masjid tersebut. Serta keramahan dari para pengurus masjid nya yang sangat
sangat ramah jika menerima tamu atau orang baru yang berkunjung ke masjid
wisanggeni ini. Tak heran jika banyak orang yang lebih senang sholat berjamaah
di masjid ini, dan menurut takmir masjid wisanggeni ini jama'ah masjid
wisanggeni ini lebih banyak di bandingkan masjid-masjid lain di sekitar nya.
Ternyata banyak keunikan yang tersimpan
didalam masjid ini. Setiap pengurus Masjid wisanggeni ini diberikan fasilitas
seperti setelan baju koko, sepatu, topi atau kupluk serta akan di beri alat
transportasi atau kendaraan setiap orangnya. Semua itu yang memberi adalah Mbah
Pur atau pembangun masjid wisanggeni ini. Mbah Pur memang orang yang sangatlah
dermawan. Mbah Pur termasuk orang yang tidak suka membeda-bedakan karena ia
menganggap bahwa semua orang itu sama. Siapapun orang yang datang ingin sholat
atau hanya sekedar untuk istirahat di masjid wisanggeni ini baik itu orang NU,
Muhammadiyah, MTA, LDII atau lain sebagainya tidak ada larangan sama sekali. Di
masjid Wisanggeni semua orang dapat datang ke masjid ini karena menurut mbah
Pur masjid ini di buat untuk semua umat muslim tanpa mengenal perbedaan. Mbah
Pur pun membuat serta membangun masjid ini pun lilahita'ala until seluruh
golongan umat musim tanpa mengenal perbedaan. Untuk pengeluarannya sendiri
masjid ini mengeluarkan dana kurang
lebih sebesar 72 juta setiap bulannya. Dana sebesar itu dikeluarkan untun
membayar sarana dan prasarana masjid dan juga sodaqoh Yang di keluarkan setiap
harinya.
Kegiatan Hari Besar
Dengan berdirinya masjid ini sekarang
lingkungan sekitar masjid menggunakan masjid Wisanggeni sebagai tempat yang
digunakan untuk perayaan hari hari besar agama Islam. Seperti perayaan Idul
Fitri, pada biasanya masyarakat sekitar masjid melakukan ibadah sholat idul
fitri di lapangan tetapi setelah adanya masjid wisanggeni ini masyarakat
lingkungan masjid lebih memilih untuk menghunakan masjid wisanggeni sebagai
tempat pelaksanaan sholat idul fitri. Hal ini dikaranakan mesjid wisanggeni di
anggap mampu menampung seluruh jama'ah masjid karena tempatnya yang memadai dan luas.
Selain di gunakan sebagai tempat pelaksanaan sholat idul fitri masjid
wisanggeni ini juga di gunakan sebagai tempat pelaksanaan idul adha sekaligus
tempat penyembelihan hewan
qurban. Tidak berbeda dengan perayaan idul fitri wisanggeni juga di gunakan
sebagai tempat sholat idul adha berjama'ah Dan dilanjutkan dengan penyembelihan
hewan qurban. Selama masjid ini berdiri kurang lebih selama 2 tahun Mbah Pur
selalu menyumbangkan 8 ekor sapi yang di untuk semua karyawan masjidnya.
Sehingga dengan adanya masjid ini para masyarakat lingkungan masjid sangat
sangatlah bersyukur karena dapat membantu lingkungan masjid.
Setelah di telusuri ternyata banyak keunikan yang tersimpan dalam
masjid ini salah satunya masjid ini di kenal Dan di juluki sebagai salah satu
"Masjid terunik di Solo". Masjid wisanggeni ini di juluki sebagai
salah satu masjid terunik di Solo karena berbagai keunikan keunikan kegitan
yang terdapat di masjid ini selain itu juga karena pembangunan masjid yang hampir menembus
angka 300 juta. Sehingga tak heran banyak orang yang menjuluki masjid ini sebagai salah satu masjid terunik di Solo. Hal ini
menjadi kebanggaan tersendiri khususnya bagi pembangun masjid ini yaitu Mbah
Pur dan juga dibantu oleh
para pengurus masjid tang berkenan bahu membahu menjaga, melindungi, dan merawat masjid ini
serta tetap mempertahankan berbagai kegiatan kegiatan rutin masjid ini dengan
sepenuh hati.
Keunikan Di Balik Pengajian Rutin
Pengajian rutin di masjid wisanggeni di
laksanakan pada malam selasa dan
kamis. Pengajian rutin ini diikuti oleh semua orang luar tidak hanya oleh
lingkungan masjid wisanggeni saja. Tidak ada
larangan sama sekali jika ingin mengikuti pengajiaan rutin di masjid ini karena
masjid ini memiliki sikap terbuka bagi semua kalangan tanpa membeda bedakan.
Keunikan dari kegiatan pengajian rutin ini adalah setelah kegiatan pengajian ini berakhir
semua orang yang
mengikuti pengajian in akan antri satu persatu
karena Mbah Pur yang
di bantu dua orang anaknya akan memberikan uang sebesar Rp. 20.000.- pada
setiap orang. Tak heran banyak orang yang
berbondong bondong ingin mengikuti pengajian rutin ini karena selain
mendapatkan ilmu dari inti pengajian juga mendapat uang sekaligus. Kegiatan ini
juga mendapat respone yang
baik di masyarakat sekitar karena dengan keunikan tersebut dapat menarik minat
semua orang untuk ikut serta dalam mengikuti pengajian.
Jum'at Berkah
Kegiatan unik selanjutnya adalah sholat
jum'at berjamah. Tak berbeda dengan masjid masjid yang lain di masjid
Wisanggeni ini juga melakukan sholat jum'at berjamaah. Namun,yang membuat
masjid wisanggeni ini berbeda dengan masjid yang
lain adalah jika di masjid lain biasanya apabila sholat jum'at selesai maka
semua orang akan pulang tetapi, di masjid wisanggeni ini jika sholat jum'at
selesai maka seluruh jama'ah masjid termasuk semua para pengurus masjid harus
berkumpul di serambi masjid karena karena mereka akan melakukan makan bersama.
Makanan ini memang disajikan oleh Mbah Pur untuk semua jama'ah yang melakukan sholat
jum'at di masjid wisanggeni ini. Jadi tak heran jika jama'ah sholat jum'at
setiap harinya semakin banyak. Tidak hanya kalangan orang dewasa namun
jama'ahnya juga di dominasi oleh anak anak kecil. Tidak pula di dominasi oleh
orang orang sekitar masjid wisanggeni tetapi juga di dominasi oleh orang orang
luar.
Belajar Bersama
Di masjid wisanggeni ini juga melakukan
kegiatan TPA baik anak anak kecil. Karena di masjid wisanggeni ini juga di
dominasi oleh anak anak kecil karena hampir 60 anak hampir setiap hari berada
di masjid ini. Sehingga di adakan nya kegiatan TPA until mereka belajar agama
tidak hanya bermain main di serambi masjid ketika sbolat telah selesai. Namun
keunikan dari kegiatan TPA bagi anak anak kecil ini adalah jika mereka telah
selesai kegiatan TPA sebelum pulang mereka mengantri satu persatu untuk
mengabil uang Yang di bagikan oleh Mbah Pur yaitu sebesar Rp. 5.000.- kepada
lebih dari 60 anak. Oleh sebab itu banyak anak anak yang selalu mengikuti
TPA di masjid ini. Untuk kalangan orang dewasa yang belum lancar membaca di masjid
wisanggeni ini memberikan kegiatan tadarusan bersama sambil
dilatih agar lancar membaca al Qur'an. Sama halnya dengan anak anak Yang di
beri uang sebesar Rp. 5.000.-until orang dewasa sendiri juga sama di berikan uang
sebesar Rp. 5.000.- setiap orangnya.
Rejeki Saat Fajar Tiba
Kegiatan selanjutnya di masjid
wisanggeni adalah sholat subuh berjama'ah. Samanhalnya dengan masjid masjid yang lain di masjid
wisanggeni ini juga melakukan sholat subuh berjama'ah namun yang membuat beebeda
masjid ini dengan masjid yang lain adalah jama'ahnya. Jama'ah untuk sholat
subuh di masjid ini adalah sebanyak 7 shaf bahkan lebih. Jama'ah tersebut
terdiri dari 4 shaf laki laki dan 3 shaft perempuan. Namun keunikan tersembunyi
dari sholat subuh berjama'ah di masjid ini adalah jika datang dan sholat di
sini bertepatan pada hari senin wage makan masing masingnya akan di berikan
beras maxing masih sebesar 4kg. Hal ini dilakukan rutin setiap hari senin wage.
Hal ini dilakukan oleh mbah Pur sang pemilik masjid sekedar hanya untuk
bersodaqoh kepada sesama manusia hal ini di lakukannya ikhlas Tanpa pamrih.
Solidaritas Tinggi
Di masjid wisanggeni ini ternyata juga
terdapat rasa solidaritas yang
tinggi ini terlihat dari pembuatan KTA yaitu kartu tanda pengenal yang di berikan kepada
jama'ah rutin atau jama'ah penetap di masjid wisanggeni ini. Kartu KTA ini
selain di berikan kepada jama'ah rutin juga di berikan kepada terutama lansia,
orang yang tidak mampu juga
anak anak yatim dan
piatu. Tujuan pemberian karti KTA ini untuk membantu perkeekonomian mereka
serta kebutuhan kebutuhan hidup mereka.
C.REFLEKSI
Kaitan masjid wisanggeni ini
dengan sejarah peradaban Islam pada masa dahulu yaitu terlihat pada rasa
solidaritas pemilik atau pembangun masjid wisanggeni yang suka bersodaqoh pada
sesama umat manusia. Hal ini tercemin pada
sikap sang baginda Nabi Muhammad SAW yang
juga suka bersodaqoh dan
menolong sesana manusia yang
sangat membutuhkan. Selain itu sang sejarah perkembangan islam juga berlomba
lomba untuk memperindah dan
mengagungkan rumah Allah sebagus dan
semegah mungkin hal ini juga terlihat dari pembangunan masjid wisanggeni yang dibangun sedemikian
rupa umtuk mengagungkan rumah Allah sehingga terlihat megah dan mewah.
Saya rasa cukup sekian hasil observasi yang dapat saya
sampaikan. Ternyata terdapat keunikan keunikan yang terdapat dalam masjid wisanggeni yang belum di ketahui oleh
orang banyak.
Semoga apa yang saya sampaikan dapat
memberikan pengetahuan, wawasan, Dan bermanfaat bagi orang banyan. Dan semoga
semakin banyak orang yang
ingin berjama'ah serta mengunjungi masjid wisanggeni yang teedapat di
Trangsan Gatak Sukoharjo agar masjid wisanggeni semakin dikenal oleh orang
banyak serta jama'ah masjidnya semakin banyak.
D.LAMPIRAN GAMBAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar