Selasa, 21 November 2017

Keunikan Masjid Wisanggeni

TUGAS
SEJARAH PERADABAN ISLAM
"KEUNIKAN MASJID WISANGGENI"


NAMA           : ARINI OKVITASARI
NIM                : 175231033
KELAS          : PBS 1 A

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN 2017/2018


A.PENDAHULUAN

Pada kesempatan kali ini saya memilih Masjid Wisanggeni sebagai objek observasi saya. Saya melakukan observasi ini melalui dua cara yaitu pengamatan langsung Dan wawancara. Says memulai observasi pada tanggal 21 Oktober 2017.Tujuan saya melakukan observasi me Masjid Wisanggeni ini karena saya rasa Masjid Wisanggeni ini memiliki berbagai keunikan keinikan Yang banyan Dan jarang di jumpai di masjid masjid lain. Selain itu tujuan saya memilih masjid ini karena masjid ini dekat demgan rumah saya yaitu terletak di Desa Trangsan Gatak Sukoharjo.
Hasil wawancara saya dibantu oleh narasumber yang saya rasa memiliki informasi mengenai keadaan Dan keunikan di Masjid Wisanggeni tersebut. Saya mewawancarai seorang Takmir masjid sekaligus orang Yang di percaya mejaga masjid tersebut yaitu Mbah Sumadi. Beliau di percaya Mbah Pur yaitu oramg Yang membangum masjid Wisanggeni ini untuk mengolah masjid tersebut. Sehingga saya rasa tidak mewawancarai Mbah Sumadi until saya jadikan narasuber keunikan Yang Ada di masjid Wisanggeni.
Banyak berbagai kegiatan Yang Ada di masjid wisanggeni serta keunikan keunikan Yang teedapat pads setiap kegiatan rutin masjid wisanggeni ini. Kegiatan rutin yang Ada di masjid wisanggeni ini antara lain yaitu Penganjian rutin Yang di selenggarakan setiap malam Selasa Dan malam kamis, lalu Ada sholat jum'at berjamaah Dan dilanjutkan makan bersama di serambi masjid, kemudian TPA dan Baca Qur'an bersama Dan Sholat subuh berjama'ah. Namun dari berbagai kegiatan tersebut banyak tersimpan keunikan dimasing masing kegiatan tersebut. Ditambah lagi masjid in I jiga di gunakan sebagai temp at perayaan atau pelaksanaan hari hari besar agama Islam yaitu seperti peeayaan Dan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.



B. PEMBAHASAN

Sejarah masjid wisanggeni
Masjid wisanggeni adalah masjid yang letaknya di desa Trangsan kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Masjid ini didirikan oleh seorang yang sangat di segani di daerah tersebut karena kedermawanannya yaitu Bapak Hadi Purnama atau yang biasa di panggil Mbah Pur. Mbah Pur sendiri selain  dikenal orang yang kaya dan raya juga di kenal sebagai sosok yang sangatlah dermawan. Beliau tidak pernah memberda bedakan orang yang satu dengan yang lain. Beliau semata mata membangun masjid ini untuk kalangan umat Muslim. Sifat rendah hati, tidak sombong, suka membantu orang yang lemah ini juga dimiliki oleh Mbah Pur. Oleh sebab itu banyak orang Yang suka Dan menghormati mbah Pur. Menurut takmir masjid ini yang bernama Mbah Sumadi beliau sekaligus tangan kanan atau orang kepercayaan Mbah Pur awal mula pembentukan masjid ini adalah dulunya karena Mbah Pur memiliki tanah kosong di samping rumah. Kemudian ia meminta saran kepada Mbah Sumadi mengenai keinginannya untuk membangun masjid di tanah kosong tersebut. Lalu Mbah Sumadi pun setuju mengenai keinginan dari Mbah Pur untuk membangun masjid di tanah losing tersebut. Akhirnya masjid tersebutpun mulai di bangun di tanah kosong tersebut. Total biaya yang di keluarkan Mbah Pur untuk membangun masjid tersebut kurang lebih berjumlah 260juta dan pembangunan tralis untuk parkirannya sendiri senilai kurang lebih 190juta dan dibantu bupati Sukoharjo senilai 40juta.
Asal usul pemberian mama masjid "wisanggeni"
Menurut Mbah Sumadi pemberian nama Wisanggeni itu berawal dari kepergiaan Mbah Pur ke tanah suci untuk menunaikan ibadah umroh. Setelah itu Mbah Pur pun meminta saran kepada orang Arab untuk memberikan nama pada Mesjid yang di bangunnya. Pada akhirnya orang Arab tersebut memberi saran agar masjid tersebut diberi nama Wisanggeni yang memiliki arti yaitu "mengalahkan dewa sewa". Akhirnya masjid tersebut telah selesai di bangun dan di beri nama Masjid Wisanggeni serta mulai di resmikan pada tanggal 31 Mei 2016 oleh ulama besar yaitu Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf. Kini Masjid ini telah berdiri kurang lebih sekitar 2 tahun dengan jama'ah paling banyak di bandingkan dengan jama'ah di sekitar masjid Wisanggeni.
Fasilitas
Selain bangunan masjid yang sangat mewah dan megah masjid ini juga di lengkapi dengan sarana dan prasarana yang sangat memadai. Dilengkapi dengan adanya Ac ,Kipas Angin, Kamar mandi yang bersih, Tempat wudhu yang banyak, Lampu yang Indah dan terang juga dilengkapi dengan wifi. Jadi orang yang berkunjung untuk menunaikan ibadah di masjid wisanggeni ini selalu ingin berlama lama disini dan tidak pernah merasa bosan jika kesini karena memiliki lahan dan tempat atau teras yang sangat luas. Walaupun sekedar hanya untuk beristirahat sambil menunggu saatnya sholat tiba sambil duduk istirahat di serambi kanan kiri area masjid tersebut. Serta keramahan dari para pengurus masjid nya yang sangat sangat ramah jika menerima tamu atau orang baru yang berkunjung ke masjid wisanggeni ini. Tak heran jika banyak orang yang lebih senang sholat berjamaah di masjid ini, dan menurut takmir masjid wisanggeni ini jama'ah masjid wisanggeni ini lebih banyak di bandingkan masjid-masjid lain di sekitar nya.
Ternyata banyak keunikan yang tersimpan didalam masjid ini. Setiap pengurus Masjid wisanggeni ini diberikan fasilitas seperti setelan baju koko, sepatu, topi atau kupluk serta akan di beri alat transportasi atau kendaraan setiap orangnya. Semua itu yang memberi adalah Mbah Pur atau pembangun masjid wisanggeni ini. Mbah Pur memang orang yang sangatlah dermawan. Mbah Pur termasuk orang yang tidak suka membeda-bedakan karena ia menganggap bahwa semua orang itu sama. Siapapun orang yang datang ingin sholat atau hanya sekedar untuk istirahat di masjid wisanggeni ini baik itu orang NU, Muhammadiyah, MTA, LDII atau lain sebagainya tidak ada larangan sama sekali. Di masjid Wisanggeni semua orang dapat datang ke masjid ini karena menurut mbah Pur masjid ini di buat untuk semua umat muslim tanpa mengenal perbedaan. Mbah Pur pun membuat serta membangun masjid ini pun lilahita'ala until seluruh golongan umat musim tanpa mengenal perbedaan. Untuk pengeluarannya sendiri masjid ini mengeluarkan dana  kurang lebih sebesar 72 juta setiap bulannya. Dana sebesar itu dikeluarkan untun membayar sarana dan prasarana masjid dan juga sodaqoh Yang di keluarkan setiap harinya.
Kegiatan Hari Besar
Dengan berdirinya masjid ini sekarang lingkungan sekitar masjid menggunakan masjid Wisanggeni sebagai tempat yang digunakan untuk perayaan hari hari besar agama Islam. Seperti perayaan Idul Fitri, pada biasanya masyarakat sekitar masjid melakukan ibadah sholat idul fitri di lapangan tetapi setelah adanya masjid wisanggeni ini masyarakat lingkungan masjid lebih memilih untuk menghunakan masjid wisanggeni sebagai tempat pelaksanaan sholat idul fitri. Hal ini dikaranakan mesjid wisanggeni di anggap mampu menampung seluruh jama'ah masjid karena tempatnya yang memadai dan luas. Selain di gunakan sebagai tempat pelaksanaan sholat idul fitri masjid wisanggeni ini juga di gunakan sebagai tempat pelaksanaan idul adha sekaligus tempat penyembelihan hewan qurban. Tidak berbeda dengan perayaan idul fitri wisanggeni juga di gunakan sebagai tempat sholat idul adha berjama'ah Dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban. Selama masjid ini berdiri kurang lebih selama 2 tahun Mbah Pur selalu menyumbangkan 8 ekor sapi yang di untuk semua karyawan masjidnya. Sehingga dengan adanya masjid ini para masyarakat lingkungan masjid sangat sangatlah bersyukur karena dapat membantu lingkungan masjid.
Setelah di telusuri ternyata banyak keunikan yang tersimpan dalam masjid ini salah satunya masjid ini di kenal Dan di juluki sebagai salah satu "Masjid terunik di Solo". Masjid wisanggeni ini di juluki sebagai salah satu masjid terunik di Solo karena berbagai keunikan keunikan kegitan yang terdapat di masjid ini selain itu juga karena pembangunan masjid yang hampir menembus angka 300 juta. Sehingga tak heran banyak orang yang menjuluki masjid ini sebagai  salah satu masjid terunik di Solo. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri khususnya bagi pembangun masjid ini yaitu Mbah Pur dan juga dibantu oleh para pengurus masjid tang berkenan bahu membahu menjaga, melindungi, dan merawat masjid ini serta tetap mempertahankan berbagai kegiatan kegiatan rutin masjid ini dengan sepenuh hati.
Keunikan Di Balik Pengajian Rutin
Pengajian rutin di masjid wisanggeni di laksanakan pada malam selasa dan kamis. Pengajian rutin ini diikuti oleh semua orang luar tidak hanya oleh lingkungan masjid wisanggeni saja. Tidak ada larangan sama sekali jika ingin mengikuti pengajiaan rutin di masjid ini karena masjid ini memiliki sikap terbuka bagi semua kalangan tanpa membeda bedakan. Keunikan dari kegiatan pengajian rutin ini adalah setelah kegiatan pengajian ini berakhir semua orang yang mengikuti pengajian in akan antri satu persatu karena Mbah Pur yang di bantu dua orang anaknya akan memberikan uang sebesar Rp. 20.000.- pada setiap orang. Tak heran banyak orang yang berbondong bondong ingin mengikuti pengajian rutin ini karena selain mendapatkan ilmu dari inti pengajian juga mendapat uang sekaligus. Kegiatan ini juga mendapat respone yang baik di masyarakat sekitar karena dengan keunikan tersebut dapat menarik minat semua orang untuk ikut serta dalam mengikuti pengajian.
Jum'at Berkah
Kegiatan unik selanjutnya adalah sholat jum'at berjamah. Tak berbeda dengan masjid masjid yang lain di masjid Wisanggeni ini juga melakukan sholat jum'at berjamaah. Namun,yang membuat masjid wisanggeni ini berbeda dengan masjid yang lain adalah jika di masjid lain biasanya apabila sholat jum'at selesai maka semua orang akan pulang tetapi, di masjid wisanggeni ini jika sholat jum'at selesai maka seluruh jama'ah masjid termasuk semua para pengurus masjid harus berkumpul di serambi masjid karena karena mereka akan melakukan makan bersama. Makanan ini memang disajikan oleh Mbah Pur untuk semua jama'ah yang melakukan sholat jum'at di masjid wisanggeni ini. Jadi tak heran jika jama'ah sholat jum'at setiap harinya semakin banyak. Tidak hanya kalangan orang dewasa namun jama'ahnya juga di dominasi oleh anak anak kecil. Tidak pula di dominasi oleh orang orang sekitar masjid wisanggeni tetapi juga di dominasi oleh orang orang luar.
Belajar Bersama
Di masjid wisanggeni ini juga melakukan kegiatan TPA baik anak anak kecil. Karena di masjid wisanggeni ini juga di dominasi oleh anak anak kecil karena hampir 60 anak hampir setiap hari berada di masjid ini. Sehingga di adakan nya kegiatan TPA until mereka belajar agama tidak hanya bermain main di serambi masjid ketika sbolat telah selesai. Namun keunikan dari kegiatan TPA bagi anak anak kecil ini adalah jika mereka telah selesai kegiatan TPA sebelum pulang mereka mengantri satu persatu untuk mengabil uang Yang di bagikan oleh Mbah Pur yaitu sebesar Rp. 5.000.- kepada lebih dari 60 anak. Oleh sebab itu banyak anak anak yang selalu mengikuti TPA di masjid ini. Untuk kalangan orang dewasa yang belum lancar membaca di masjid wisanggeni ini memberikan kegiatan tadarusan bersama sambil dilatih agar lancar membaca al Qur'an. Sama halnya dengan anak anak Yang di beri uang sebesar Rp. 5.000.-until orang dewasa sendiri juga sama di berikan uang sebesar Rp. 5.000.- setiap orangnya.
Rejeki Saat Fajar Tiba
Kegiatan selanjutnya di masjid wisanggeni adalah sholat subuh berjama'ah. Samanhalnya dengan masjid masjid yang lain di masjid wisanggeni ini juga melakukan sholat subuh berjama'ah namun yang membuat beebeda masjid ini dengan masjid yang lain adalah jama'ahnya. Jama'ah untuk sholat subuh di masjid ini adalah sebanyak 7 shaf bahkan lebih. Jama'ah tersebut terdiri dari 4 shaf laki laki dan 3 shaft perempuan. Namun keunikan tersembunyi dari sholat subuh berjama'ah di masjid ini adalah jika datang dan sholat di sini bertepatan pada hari senin wage makan masing masingnya akan di berikan beras maxing masih sebesar 4kg. Hal ini dilakukan rutin setiap hari senin wage. Hal ini dilakukan oleh mbah Pur sang pemilik masjid sekedar hanya untuk bersodaqoh kepada sesama manusia hal ini di lakukannya ikhlas Tanpa pamrih.
Solidaritas Tinggi
Di masjid wisanggeni ini ternyata juga terdapat rasa solidaritas yang tinggi ini terlihat dari pembuatan KTA yaitu kartu tanda pengenal yang di berikan kepada jama'ah rutin atau jama'ah penetap di masjid wisanggeni ini. Kartu KTA ini selain di berikan kepada jama'ah rutin juga di berikan kepada terutama lansia, orang yang tidak mampu juga anak anak yatim dan piatu. Tujuan pemberian karti KTA ini untuk membantu perkeekonomian mereka serta kebutuhan kebutuhan hidup mereka.





C.REFLEKSI

Kaitan masjid wisanggeni ini dengan sejarah peradaban Islam pada masa dahulu yaitu terlihat pada rasa solidaritas pemilik atau pembangun masjid wisanggeni yang suka bersodaqoh pada sesama umat manusia. Hal ini tercemin pada sikap sang baginda Nabi Muhammad SAW yang juga suka bersodaqoh dan menolong sesana manusia yang sangat membutuhkan. Selain itu sang sejarah perkembangan islam juga berlomba lomba untuk memperindah dan mengagungkan rumah Allah sebagus dan semegah mungkin hal ini juga terlihat dari pembangunan masjid wisanggeni yang dibangun sedemikian rupa umtuk mengagungkan rumah Allah sehingga terlihat megah dan mewah.

Saya rasa cukup sekian hasil observasi yang dapat saya sampaikan. Ternyata terdapat keunikan keunikan yang terdapat dalam masjid wisanggeni yang belum di ketahui oleh orang banyak. Semoga apa yang saya sampaikan dapat memberikan pengetahuan, wawasan, Dan bermanfaat bagi orang banyan. Dan semoga semakin banyak orang yang ingin berjama'ah serta mengunjungi masjid wisanggeni yang teedapat di Trangsan Gatak Sukoharjo agar masjid wisanggeni semakin dikenal oleh orang banyak serta jama'ah masjidnya semakin banyak.


D.LAMPIRAN GAMBAR